Sabtu, 01 Maret 2008

Indonesia Pasang 26 Radar di Tiga Selat




Jakarta (ANTARA News) - Indonesia segera memasang 26 radar pantau laut (vessel traffic identification system/VTIS) di Selat Malaka, Selat Sunda dan Selat Lombok tahun ini dengan total investasi di atas Rp100 miliar.

"Akhir 2009 diharapkan sudah operasi. Fungsi utamanya untuk memonitor trafik kapal di tiga selat selat itu," kata Direktur Navigasi Departemen Perhubungan Yuri Gunadi kepada pers di sela-sela Peresmian Kapal SAR Jakarta 01 di Pelabuhan Distrik Navigasi Tanjung Priok, Jakarta, Kamis.

Yuri menjelaskan, radar itu memiliki fungsi utama untuk memantau trafik kepadatan kapal niaga maupun non-niaga. Total radar yang akan dipasang sebanyak 26 unit, rinciannya masing-masing dua unit di Selat Sunda dan Selat Lombok dan 22 unit di Selat Malaka.

"Di Selat Malaka dipasang dari Sabang sampai Karimata, Bangka Belitung," jelas Yuri. Pemasangan radar di tiga selat itu dinilai sudah mendesak mengingat arus lalu lintasnya sudah padat. Yuri menyebutkan bahwa setiap harinya Selat Malaka dilintasi lebih dari 600 kapal, Selat Sunda sekitar 200 kapal, dan Lombok 100 kapal.

Selain itu, selat Sunda dan Selat Lombok merupakan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang menjadi lintas internasional meski masih dalam kedaulatan Indonesia. "Kapal asing boleh melintas," ujarnya.

Selat Malaka pun menjadi lintas tiga negara yang menaunginya yakni Singapura, Malaysia dan Indonesia. Di tengah kondisi seperti itu, pemantauan kapal sejauh ini hanya secara manual menggunakan fasilitas radio pantai. "Kapal siluman atau kapal diam-diam lolos," kata Yuri.

Dengan radar, kata Yuri, hasil pemantauan dilengkapi metode visual. Kapal akan terlihat dengan jelas, kecuali mereka menggunakan piranti anti radar.

Ditanya soal pendanaan 26 radar tersebut, Yuri mengatakan, lima radar didanai dari hibah Jepang, sisanya 35 persen hibah dan 65 persen pinjaman lunak.(*)

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger