Selasa, 04 Maret 2008

Kantor Haniya Jadi Sasaran Serangan Udara Israel



Gaza (ANTARA News) - Serangan udara Israel menewaskan dua pejuang Palestina di Jalur Gaza bagian utara, Minggu, dan kantor pemimpin Hamas, Ismail Haniya, juga rusak terkena serangan udara Israel, demikian laporan Kantor Berita Jerman (DPA).

Serangan tersebut mengakibatkan jumlah korban tewas Palestina mencapai 64 dalam kekerasan 24 jam terakhir yang membuat Pemerintah Palestina membekukan perundingan perdamaian.

Dua prajurit Israel tewas dalam kurun waktu tersebut, ketika militer Israel meningkatkan serangan-serangan terhadap gerilyawan yang menembakkan roket ke wilayah selatan negara Yahudi tersebut.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan di Tel Aviv, Minggu, Israel melancarkan delapan serangan udara pada tengah malam, termasuk satu serangan terhadap kantor pemimpin Hamas Isamil Haniya.

Tidak ada yang cedera dalam serangan itu, namun saksi mata mengatakan bahwa kerusakan parah terjadi pada bangunan tiga lantai itu akibat hantaman dua rudal udara-darat Israel.

Haniya, yang tetap menyebut dirinya perdana menteri Palestina meski ia telah dipecat pada Juni lalu oleh Presiden Mahmoud Abbas, dikabarkan bersembunyi karena khawatir menjadi sasaran pembunuhan Israel sebagai pembalasan atas serangan-serangan roket Hamas.

Juru bicara militer Israel itu mengatakan, serangan-serangan udara lain dilakukan terhadap tiga bangunan yang diyakini sebagai gudang senjata, tiga bangunan yang diperkirakan fasilitas produksi bagi roket rakitan dan terhadap seorang bersenjata di Jalur Gaza bagian utara, yang menewaskan dua gerilyawan.

Sejak peningkatan serangan dilakukan Rabu, Israel mengincar bangunan-bangunan milik Hamas, kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas penembakan sebagian besar dari 180 roket dan mortir ke Israel sejak hari itu, ketika serangan udara Israel menewaskan lima pejuang Hamas.

Mo`aweya Hassanein, kepala pelayanan darurat dan ambulan di Kementerian Kesehatan Gaza yang diperintah Hamas, mengatakan, 96 orang Palestina tewas dan 300 lain cedera pada babak terakhir pertempuran itu. (*)

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger