Sabtu, 08 Maret 2008

2.000 Prajurit AS di Irak Ditarik



Baghdad (ANTARA News) - Sekitar dua ribu tentara Amerika Serikat (AS) ditarik dari Baghdad sebagai bagian dari penurunan terencana, ungkap militer AS, Kamis.

Pasukan yang ditarik antara lain 2nd Brigade Combat Team dan 82nd Airborne Division. Mereka adalah bagian dari 30 ribu tentara tambahan yang tahun lalu dikirim ke Irak untuk menghentikan kekerasan sektarian antara Sunni dan Syiah.

"Saya dapat sampaikan bahwa (mereka) sedang meninggalkan dan tidak ada pengganti brigade tempur yang akan ke sini," kata jurubicara militer AS, Letkol. Steve Stover kepada Reuters.

Sejak 30 ribu tentara tambahan sepenuhnya bertugas si Irak pada pertengahan tahun 2007, kekerasan berkurang 60 persen.

Hal itu membuat panglima militer AS di Irak, Jenderal David Petraeus, mengumumkan bahwa lima dari 20 brigade akan dipulangkan paling lambat Juli 2008.

Ada lebih dari 150 ribu tentara AS di Irak, sekitar 34.500 di antaranya berada di ibu kota Irak. Jumlah keseluruhan tentara yang akan dipulangkan adalah 20 ribu personel.

Pada November tahun lalu, brigade pertama yang dipulangkan berjumlah sekitar tiga ribu tentara dan mereka tidak diganti pasukan lain.

Stover mengatakan dua ribu tentara 2nd Brigade Combat Team itu berpangkalan di timurlaut Baghdad dan mereka memang sedang dalam proses pemulangan setelah bertugas selama 15 bulan. Mereka terdiri dari staf pendukung maupun personel tempur.

Demi alasan operasional, Stover tidak dapat menjawab pertanyaan apakah pasukan AS lainnya atau pasukan Irak akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan pasukan tersebut.

"Tidak ada maksud menyerahkan kembali wilayah kota yang sudah dibayar tinggi oleh prajurit kita," kata dia.

Baghdad adalah pusat gelombang kekerasan sektarian di Irak menyusul pemboman tempat suci kaum Syiah di Samarra pada Februari 2006.

AS menggunakan strategi baru anti-perlawanan untuk mengurangi kekerasan itu dengan cara bergeser dari pangkalan-pangkalan besar kemudian mendirikan pos-pos patroli di kawasan pemukiman. Strategi tersebut membuat mereka lebih rentan diserang.

Pasukan AS mengalami kehilangan serdadu terbanyak pada tahun 2007.

Petraeus dan menteri pertahanan Robert Gates telah mengatakan bahwa akan ada jeda setelah pengurangan 20 ribu personel itu terlaksana sepenuhnya pada pertengahan 2008.(*)

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger