Selasa, 19 Februari 2008

APEL GABUNGAN TNI DI MATARAM


Mataram - Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Sumardjono menyatakan, upacara bendera merupakan media penting menyampaikan informasi aktual dan kebijakan pimpinan, sehingga terwujud kesamaan visi, persepsi dan cara bertindak dalam pelaksanaan tugas-tugas.

"Dinamika lingkungan strategis yang berkembang dewasa ini berpengaruh terhadap tugas yang diembankan TNI pada umunya dan khususnya TNI AL," katanya dalam amanat tertulis pada upacara apel bendera gabungan yang dibacakan Danlanal Kol Mar Marwan. M di Lapangan Malomba, Ampenan, Senin.

Dikatakan, salah satu bentuk antisipasi dan respon TNI AL atas dinamaka tersebut adalah membuat perencanaan strategis pembangunan kemampuan dan kekuatan yang berkesinambungan dan berkelanjutan.

Peningkatan kesiapan satuan operasional, profesionalisme prajurit serta peningkatan kesejahteraan merupakan prioritas dalam pembinaan kemampuan dan kekuatan TNI AL.

Demikian pula dengan program pengadaan dan pembangunan Alusista dan peningkatan fasilitas dukungan pangkalan yang akan tetap dilanjutkan untuk mendukung satuan operasi.

Hal tersebut penting dilakukan untuk mewujudkan TNI AL yang besar, kuat, profesional dan solid, sehingga dapat memberikan dampak penangkalan dan mengeliminir setiap pelanggaran wilayah dan kedaulatan yang masih terjadi di perairan NKRI.

Menindaklanjuti perintah presiden, agar TNI mengevaluasi kembali batas usia dan kondisi Alutsista yang masih bisa dipakai, dalam rangka efesiensi anggaran memberdayakan kemampuan industri dalam negeri serta mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri.

Untuk itu, katanya, TNI AL telah bertekad mewujudkan kemandirian nasional, tekad itu direalisasikan melalui penggalakan produk Alutsista dan persenjataan dalam negeri, sedangkan untuk Alusista yang belum dapat kita produk sendiri masih didatangkan dari luar negeri melalui pola "Transfer of Technology".

Perlu diketahui semua prajurit TNI AL dimanapun berada bahwa TNI AL telah menambah kekuatan Alutsista dengan kedatangan kapal korvet kelas sigm yaitu KRI Hasanuddin-367 yang pembuatannya dilaksanakan di Belanda.

"Kedangan kapal tersebut berarti akan dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan TNI AL dalam melaksanakan tugas penegakan kedaulatan dan penegakan hukum dilanjutkan yuridiksi Indonesia," katanya.

Lebih lanjut, disampaikan bahwa pada Juni 2008 mendatang dilaksanakan Latgab 2008, untuk itu diperintahkan semua kegiatan difokuskan untuk mendukung sukses Latgab 2008.

Selain kegiatan operasional dalam rangka operasi penegakan kedaulatan dan hukum yang dilaksanakan sepanjang tahun, kepada segenap jajaran terus berlatih, sehingga tercapai kualitas prajurit yang profesional sesuai tolok ukur yang disyaratkan.

Pada kesempatan itu, Kasal Sumardjono enam butir perintah harian yang harus dilaksanakan, diantaranya "jadikan Sapta Marga, Sumpah Prajurit, delapan wajib TNI dan Trisila TNI AL dalam bertingkahlaku pada kehidupan sehari-hari, baik disatuan maupun lingkungan masyarakat.

Prioritaskan kesiapan operasianal, unsur gelar semaksimal mungkin, dalam rangka penegakan kedaulatan dan hukum di laut serta penyelenggaraan Latgab 2008.

Laksanakan efisiensi dan pengawasan yang ketat terhadap penggunaan anggaran, agar tercipta akuntabilibatas dan transparansi serta mencegah terjadinya pergeseran sasaran maupun penyimpangan anggaran".

Usai membacakan amanat Kasal TNI AL tersebut, Danlanal Mataram, Marwan M mengajak segenap prajurit TNI, baik TNI AD, AL dan AU menghindari perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan masyarakat ataupun diri sendiri.

"Kejadian di Maluku, hendaknya dihindari karena yang dirugikan dari peristiwa semacam itu adalah kita-kita sendiri dan masyarakat luas," katanya.


Sumber : Antara

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger