Selasa, 26 Februari 2008

Lanud Tarakan Beroperasi 2009


INILAH.COM, Tarakan - TNI-AU sedang membangun Pangkalan Udara (Lanud) tipe C di Tarakan, Kalimantan Timur, untuk memperkuat pengamanan perbatasan wilayah Indonesia dengan Malaysia.

"Lanud ini diharapkan sudah beroperasi tahun 2009," kata Kepala Staf Komando Operasi TNI AU (Kas Koopsau) II, Marsda TNI Benyamin Dandel kepada pers usai bertemu Wakil Walikota Tarakan, Thamrin AD di Tarakan, Rabu (27/2).

Pertemuan tersebut digelar untuk memantapkan koordinasi kedua belah pihak guna mempercepat jalannya pembangunan Lanud tersebut.

Menurut Dandel, bila Lanud Tarakan beroperasi, maka TNI AU akan menempatkan pesawat-pesawat tempur di kota ini. Sehingga lebih cepat, efektif dan efisien saat mengerahkan kekuatan udara bila eskalasi gangguan keamanan di perbatasan meningkat.

Pihak Malaysia, katanya, sudah memiliki pangkalan udara di Tawao dan menempatkan pesawat-pesawat tempurnya di sana. Sementara TNI-AU menyiagakan pesawat tempurnya di Balikpapan yang jaraknya cukup jauh dengan perbatasan kedua negara dibanding Tawao.

Dandel tidak menyebut pesawat tempur jenis apa yang akan disiagakan di Tarakan nanti. Namun mengatakan bisa Sukhoi, F-16, F-5 atau Hawk.

"Kita punya beberapa jenis pesawat tempur. Pesawat-pesawat itulah yang nantinya akan digilir untuk siaga di Tarakan," ujarnya.

Terkait kesiapan landasan pacu Bandara Juata Tarakan untuk pengoperasian pesawat tempur, Dandel mengatakan cukup memadai. Sebab, bandara itu memiliki runway sepanjang 2.250 meter.

Satuan TNI-AU yang ada di Tarakan saat ini adalah Satuan Radar yang berada di bawah Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas) II Makassar.

Sementara itu, Wakil Walikota Tarakan, Thamrin AD mengatakan, pihaknya mendukung penuh pembangunan Lanud Tarakan. Sebab, hal itu terkait dengan upaya menegakkan integritas NKRI.

"Bagi kami, keutuhan NKRI adalah harga mati. Apalagi daerah kami ada di wilayah perbatasan. Karena itu kami akan mendukung penuh pembangunan Lanud ini dengan menyediakan lahan yang dibutuhkan TNI AU," ujarnya.

Pemkota Tarakan sejak 2007 menangani pembebasan lahan seluas 108 ha dari 168 hektare tanah yang dibutuhkan untuk pembangunan Lanud tersebut yang dibiayai APBD Provinsi Kaltim dan APBD Kota Tarakan sebesar Rp12,5 miliar.

Tahun 2008 ini dialokasikan lagi dana pembebasan lahan sebesar Rp10 miliar.

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger