Sabtu, 23 Februari 2008


HAGATNA, SABTU - Sebuah pesawat pengebom B-2 milik Angkatan Udara AS jatuh di pangkalan militer di Guam. Kedua pilotnya selamat dan dalam kondisi baik.

Ini merupakan kecelakaan pertama yang menimpa pengebom B-2 yang berjuluk 'siluman', kata Kapten Sheila Johnston, juru bicara Komando Tempur Udara di Pangkalan Udara Langley, Virginia, Sabtu (23/2).

Pesawat canggih itu jatuh di Pangkalan Udara Andersen Guam. "Asap tebal terlihat membubung dari reruntuhan pesawat," kata Jeane Ward, penduduk di desa Yigo yang saat itu mengunjungi suaminya di pangkalan itu.

Ward mengaku tidak menyaksikan jatuhnya pesawat, namun ia bisa melihat asap hitam muncul dari belakang menara kontrol di pangkalan itu. Orang-orang langsung mendatangi reruntuhan itu, bersamaan dengan datangnya regu penolong.

"Semua orang langsung menelpon menggunakan ponsel, dan yang pertama kali ingin mereka ketahui adalah nasib kedua pilot," imbuhnya.

Biaya pembuatan satu pesawat B-2 mencapai 1,2 miliar dolar. Seluruh pesawat yang berjumlah 21 buah itu berpangkalan di Pangkalan Udara Whiteman di Missouri. Namun ada kalanya, pesawat-pesawat itu dirotasi ke Guam sejak 2004, dengan B-1 dan B-52.

Rotasi itu dimaksudkan untuk menggenjot kekuatan keamanan AS di Asia pasifik, sedangkan armada udara AS lain diarahkan ke Timur Tengah. B-2 dipamerkan ke publik pertama kali pada 1988 dan terbang pertama setahun kemudian. B-2 pertama dikirim ke Whiteman pada 1993.

Kecelakaan itu terjadi 11 hari setelah sebuah pesawat EA-6B Prowler milik angkatan lau jatuh di laut, sekitar 20 mil dari Ritidian Point Guam. Keempat awaknya selamat setelah keluar menggunakan kursi lontar dan diselamatkan helikopter.(AP)

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger