Senin, 18 Februari 2008

TNI RAMPUNGKAN LATGAB PASUKAN KHUSUS DI BATAM




BATAM--MI: Tentara Nasional Indonesia (TNI) merampungkan latihan gabungan 200 personel Detasemen Bravo, Pasukan Khas (Den Bravo Paskhas, TNI AU), Detasemen Jala Mengkara (Den Jaka, Marinir TNI AL) dan

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI-AD, di Batam, Senin (18/2) pagi.

"Setelah latihan ini, pada bulan enam (Juni 2008) diselenggarakan latihan gabungan lebih besar lagi di Batam, di Natuna ( Kepulauau Riau), serta di Kalimantan Barat dan Sengata, Kalimantan Timur," kata Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, di kompleks VIP Bandara Hang Nadim, Batam.

Latihan gabungan pasukan khusus TNI antara lain berupa penerjunan personel Den Jaka di tiga mil lepas pantai Kabil Batam pada Minggu tengah malam, dan penerjunan Den Bravo serta Kopassus di Bandara Hang Nadim pada Senin pukul 04.00.

Didampingi Komandan Kopassus Mayjen TNI Soenarko, Komandan Korps Marinir Brigjen TNI Djunaidi Djahri, serta Komandan Kopaskhas Marsma TNI Putu Sulatra, Panglima TNI mengatakan, peningkatan kerja sama pasukan-pasukan khusus, merupakan rangkaian latihan sejak 13 Februari yang diawali dengan geladi posko.

Geladi posko di Cijantung, Jakarta, berupa perencanaan, pengambilan keputusan, prosedur hubungan komandan dan staf, latihan-latihan pendahuluan dan persiapan-persiapan operasi untuk merebut kembali pangkalan di Batam yang diskenariokan telah dikuasai musuh.

Dalam pelaksanaan latihan, pasukan Den Jaka diterjunkan ke laut di malam buta guna menguasai Kabil sebagai pelabuhan strategis dan menjadi pangkalan bahan bakar.

Pasukan Den Bravo dan Kopassus sebelum fajar, diskenariokan merebut kembali Bandara Hang Nadim sebagai pangkalan untuk pergerakan pasukan ke Natuna.

Kepada wartawan yang menanyakan apakah ada pengintaian oleh pihak lain ketika TNI berlatih, Panglima mengemukakan, tidak ada laporan dari radar Komando Pertahanan Udara bahwa telah terjadi pengintaian oleh pesawat dari negara lain.

Saat dua pesawat Hercules TNI AU dari ketinggian 6.000 kaki menerjunkan pasukan ke Bandara Hang Nadim pada pukul 04.00, nampak tiga pesawat melaju di kejauhan, akan tetapi menurut Panglima TNI, adanya pesawat yang terlihat melintas di Batam terjadi sehari-hari.

"Di sini adalah wilayah tempat keluar masuk pesawat-pesawat terbang dari dan ke Singapura. Dengan Singapura, kita sudah ada kerja sama. Itu kehidupan sehar-hari," kata Panglima TNI.

Latihan gabungan 13-18 Februari maupun pada Juni nanti, kata Panglima TNI, bukan untuk pamer kekuatan kepada negara lain melainkan merupakan kegiatan-kegiatan rutin sebab tentara di semua negara pun perlu melakukannnya dalam memelihara dan peningkatkan kemampuan.

Mengenai alat utama sietem persenjataan, katanya, pemerintah secara bertahap akan mengganti peralatan yang sudah tua, antara lain dengan pengadaan 12 pesawat Hercules untuk dioperasikan pada tahun ini. Kemudian,

katanya, pemerintah akan melengkapi pesawat tempur Shukhoi dan F-16.

TNI AD pun telah dilengkapi 32 kendaraan lapis baja PAP, dan kini memproses pengadaan tiga baterai antipertahanan udara dan menyiapkan 150 kendaraan lapis baja buatan PT Pindad

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger